Di balik setiap monumen, tersimpan pesan yang ingin diabadikan sepanjang masa—baik sebagai penghormatan, pengingat sejarah, maupun simbol identitas. Di Boyolali, para pengrajin logam menuangkan nilai-nilai tersebut ke dalam karya seni monumental berbahan tembaga dan kuningan, yang tak hanya kuat secara fisik, tapi juga kaya secara artistik.

Dari Logam Menjadi Legenda

Boyolali memang bukan sekadar penghasil tembakau dan susu sapi—kota ini juga menjadi rumah bagi pengrajin logam yang andal. Mereka menciptakan berbagai bentuk monumen dan patung tembaga/kuningan, mulai dari tokoh nasional, simbol budaya lokal, kaligrafi raksasa, hingga ikon wisata daerah.

Dengan ketekunan dan teknik tradisional yang diwariskan turun-temurun, logam dingin itu diubah menjadi figur penuh detail, bahkan sering disangka terbuat dari perunggu karena kilauannya yang elegan.

Proses Pembuatan yang Presisi dan Berjiwa Seni

Membuat monumen bukanlah pekerjaan sehari-dua hari. Prosesnya bisa memakan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, meliputi:

1. Pembuatan desain skala besar – Biasanya berdasarkan permintaan khusus, termasuk ukuran, pose, atau ornamen.

2. Pembentukan rangka dasar – Menggunakan kerangka besi untuk menopang struktur.

3. Pembentukan kulit logam – Lembaran tembaga/kuningan dipotong, dibentuk, lalu dipahat satu per satu dengan teknik hand emboss.

4. Penyatuan dan pengelasan – Bagian-bagian logam digabung secara presisi hingga membentuk bentuk akhir.

5. Finishing dan pelapisan anti-karat – Agar tahan cuaca dan usia, monumen dilapisi coating khusus.

Hasil akhirnya adalah karya raksasa yang bukan hanya indah dipandang, tapi juga tahan puluhan tahun di ruang terbuka.

Mengapa Tembaga dan Kuningan?

Tahan korosi dan cuaca ekstrem

Lebih ringan dibanding perunggu

Mudah dibentuk dan diukir

Memiliki warna dan kilau yang artistik

Cocok untuk tampilan klasik maupun kontemporer

Wujud Nyata Identitas dan Kebanggaan Daerah.

Banyak kota dan instansi yang memesan monumen tembaga-kuningan dari Boyolali untuk mempercantik alun-alun, taman kota, halaman gedung, hingga area publik lainnya. Selain sebagai pemikat visual, monumen ini juga jadi titik foto dan daya tarik wisata.

¢

Penutup: Karya Logam, Nilai yang Tak Tergerus Waktu

Monumen dari tembaga dan kuningan buatan Boyolali bukan sekadar benda logam besar—ia adalah simbol kekuatan, keindahan, dan cerita yang ingin dikenang selamanya. Dibuat oleh tangan-tangan ahli yang bekerja bukan hanya dengan keterampilan, tapi juga dengan hati.